Risiko K3 pada tempat kerja terkait dengan hygiene

Risiko K3 pada tempat kerja terkait dengan hygiene. Program Hygiene merupakan kegiatan yang bertujuan untuk :
  1. Mempertahankan tingkat kesehatan dan kebersihan;
  2. Mengurangi kompensasi jika terjadi sakit akibat kerja;
  3. Meningkatkan kepuasan dalam bekerja;
  4. Mengurangi mangkir kerja, karena pekerja selalu sehat;
  5. Meningkatkan produktivitas masing-masing pekerja.

Risiko K3 pada tempat kerja terkait dengan hygiene, terdiri dari beberapa faktor sebagai berikut:
Faktor Fisik.
  1. Iklim/cuaca kerja, dipengaruhi oleh suhu udara, kelembaban, panas radiasi dan kecepatan gerakan udara berkaitan dengan panas. metabolisme tubuh dalam bekerja, yang mengakibatkan gangguan : dehidrasi, heat exhaustion, heat cramp dan heat stroke;
  2. Kebisingan mengakibatkan gangguan konsentrasi dan pendengaran;
  3. Getaran mekanik mengakibatkan gangguan sendi, otot, pembuluh darah dan syaraf;
  4. Pencahayaan dengan intensitas cahaya kurang yang mengakibatkan mata sakit, tidak kelihatan atau cahaya berlebih mengakibatkan silau, pekerjaan tidak teliti, mata kabur dan gangguan ketajaman penglihatan.
  5. Medan listrik dan medan magnet yang dapat menyebabkan mual dan kehilangan nafsu makan saat bekerja;
  6. Beberapa sebab yang belum banyak diketahui dan masih dalam penelitian, seperti  Gangguan fisiologis, Keluhan kulit, seperti kemerahan, gatal, panas, dan lain-lain. Neurobehaviour, terdiri dari: pusing, sakit kepala, lelah, lemas, berdebar, sesak napas, dan lain-lain. Keringat berlebihan, depresi, daya ingat menurun, dan lain-lain.

Faktor Kimia
Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh manusia dapat melalui pernafasan, kulit, dan pencernaan. Efek bahan kimia tersebut bisa dibedakan menjadi:
  1. Efek local adalah pengaruh pada tempat kontak dengan bagian tubuh;
  2. Efek sistemik adalah pengaruh setelah diserap tubuh Sifat Kimia yang mudah dikenal adalah mudah meledak, mudah terbakar, beracun, iritasi (menyebabkan peradangan), korosif (menghancurkan), allergen (menyebabkan alergi), embrio toksik/teratogenik (perkembangan tidak normal pada embrio), karsinogen (penyebab kanker), asfiksian (tercekik akibat kekurangan oksigen) dan fibrogenik (kerusakan pada paru-paru).

Faktor Biologis 
Pengaruh makhluk hidup terhadap manusia pada tempat kerja bisa berasal dari virus, bakteri, jamur, parasit, serangga, tumbuhan, binatang berbisa dan binatang buas.

Faktor ergonomis 
Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi antara pekerja dengan desain tempat kerja dan alat kerja, misalnya adalah sebagai berikut:
  1. Letak lemari yang terlalu jauh dari jangkauan (penempatan berkas terlalu jauh dan untuk mengambilnya pekerja harus meliukan pinggang);
  2. Meja yang terlalu tinggi;
  3. Sandaran lengan terlalu tinggi atau terlalu rendah;
  4. Kursi duduk yang tidak mengikuti bentuk tulang punggung belakang dapat menyebabkan sakit, antara lain seperti: sakit leher, sakit pinggang, sakit kepala, terkilir dan yang paling ringan adalah pegal pegal.

Faktor Psikologis 
Sikap/perilaku dapat berisiko terhadap pekerjaan, menyebabkan hubungan yang kurang harmonis dengan atasan, bawahan maupun teman. Pengorganisasian kerja yang timpang atau tidak merata (ada yang terlalu sibuk dan ada yang terlalu santai), kelebihan beban kerja, kelelahan, kepuasan kerja dan imbalan yang tidak setimpal, waktu istirahat yang digunakan untuk terus bekerja, serta hilangnya saat rekreasi merupakan contoh faktor psikologis di tempat kerja.

Sumber Referensi 
Bimbingan Teknis SMK3 Konstruksi Tahun 2012.

0 Response to "Risiko K3 pada tempat kerja terkait dengan hygiene"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel