Tahapan Manajemen Risiko K3
Tahapan Manajemen Risiko K3. Berikut adalah beberapa Tahapan dalam membuat manajemen risiko K3 yang antara lain adalah :
- Skenario Kondisi. Pada tahap awal sebelum melakukan identifikasi bahaya K3 petugas/ahli K3 harus mampu menyusun skenario kondisi lapangan dan pekerjaan yang akan dilakukan nanti, misalnya sebagai contoh pekerjaan pengecoran.
- Melakukan Identifikasi Bahaya K3 Setelah dilakukan skenario pelaksanaan pekerjaan, lakukan identifikasi bahaya berdasarkan penggunaan bahan, skill tenaga kerja, metoda kerja, alat-alat kerja, lingkungan kerja yang diskenariokan. Dalam melakukan identifikasi bahaya perlu dikenali sifat-sifat bahaya dari skenario tersebut dan penting untuk dilakukan diskusi dengan pekerja/tukang yang biasa melakukan pekerjaan pengecoran.
- Tingkat Risiko K3 Tingkat risiko K3 didefinisikan sebagai besarnya peluang terjadinya kecelakaan yang timbul dikalikan dengan tingkat keparahan atau akibat yang terjadi.
- Pengendalian Risiko K3 Setelah kita melakukan tahapan-tahapan di atas yaitu menskenariokan kondisi pelaksanaan kegiatan, melakukan identifikasi bahaya K3 dan melakukan penilaian risiko K3, kita perlu melakukan pengendalian terhadap risiko dan bahaya K3 yang bisa terjadi
- Komunikasi pada personil yang terkait Setiap kegiatan yang dilaksanakan perlu diketahui dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan di proyek. Perlu disampaikan sumber bahayanya dari mana saja, kemudian bahaya yang bisa terjadi seperti apa dan bagaimana upaya untuk mencegah supaya bahaya tersebut jangan sampai terjadi kecelakaan.
- Review secara Periodik Setiap kegiatan yang telah di buat manajemen risikonya perlu dilakukan evaluasi secara berkala, dilakukan review apakah risiko-risiko bahaya yang akan terjadi masih sama seperti perencanaan semula, mengingat mungkin kondisi saat ini sudah berubah sejak adanya pelaksanaan konstruksi yang sudah berjalan.
Bimbingan Teknis SMK3 Konstuksi 2012
0 Response to "Tahapan Manajemen Risiko K3"
Post a Comment