Inilah Yang Disesali Oleh Orang Tua Ketika anaknya Sudah Dewasa

Inilah Yang Disesali Oleh Orang Tua Ketika anaknya Sudah Dewasa. Buat para orangtua alangkah lebih baiknya anda memberikan waktu kepada anak untuk bermain bersama atau jalan-jalan bersama atau apa saja yang membuat hati anak dan anda merasa bahagia dan senang. Nah Berikut ini adalah Beberapa Hal Yang Disesali Oleh Orang Tua Ketika anaknya Sudah Dewasa.

Terlalu Menghawatirkan masa depan anak dan tidak menikmati saat ini

Sebagai orang tua, wajar apabila banyak kekhawatiran. Bahkan sebelum anak masuk sekolah, kita sudah sibuk mengajari anak calistung dan belajar lainnya, karena takut anak-anak kita tertinggal dibandingkan teman sebayanya. Tetapi pintar belajar bukanlah segalanya. Banyak yang lebih penting, seperti menikmati kebersamaan anda bersama anak. Masa depan hanyalah masa depan. Detik ini jauh lebih berharga.

Terlalu menghawatirkan hal-hal sepele

Normal bagi orang tua untuk memiliki kekhawatiran. Memang betul anda harus memprioritaskan keamanan pada anak, namun apabila anda terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil, anda yang akan stres sendiri. Stres anda bisa ditangkap oleh anak dan nuansa tersebut hanya akan membuat semua menjadi sensitif dan hidup dalam kecemasan. Buang kekhawatiran anda dan kadang ada baiknya untuk belajar melupakan.

Kurang bermain dengan anak

Memang mudah untuk terus mengundur-undur waktu. Akan tetapi apabila anda tidak bermain dengan anak yang sekarang juga, maka besok pun akan sulit melakukannya. Dan begitulah jadinya kehidupan anda dan anak seterusnya. Mengundur dan mengundur. Tahukan anda bermain dengan anak adalah cara terbaik untuk membantu tumbuh kembang otaknya ?

Terlalu Sibuk Bekerja

Kadang anda terlalu sibuk bekerja dan kurang meluangkan waktu. Tidak terasa waktu berlalu dan anak-anak pun tumbuh besar. Masa kecil anak tidak bisa kembali lagi. Banyak orang tua menyesal karena terlalu sibuk bkerja dan kurang melaungkan waktu sehingga hubungan orang tua dan anak tidak bisa dekat dan akrab. Seperti kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur. Apabila saat anak kecil anda tidak mendampinginya, sulit bagi anak untuk menjadi dekat dengan anda saat mereka dewasa.

Kurang Memberikan kesempatan kepada anak Untuk menyalurkan Hobinya

Kebanyakan anak-anak sekarang terlalu banyak menghabiskan waktunya dengan belajar dan les pelajaran setelah jam sekolah selesai. Padahal pentingnya bagi anak untuk mempunyai kesempatan untuk melakukan hal-hal yang disukainya seperti musik, olahraga, seni, dan lain-lain dukunglah anak, bukan hanya les atau belajar iseng saja dalam jangka pendek, tapi secara teratur dan fokus dilakukan hingga mereka dewasa.

Tidak memiliki hobi yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga

Ada baiknya unutk memiliki aktivitas atau hobi yang bisa dinikmati dan dilakukan oleh seluruh anggota keluarga anda. Bisa seperti naik sepeda bersama. Berenang, membuat band musik keluarga. Kuatnya ikatan keluarga anda akan semakin terbentuk.

Kurang Sering Merekam Video

Mirip dengan poin diatas, namun sedikit yang berbeda dari video adalah video tentu saja memberikan efek bergerak dan lebih jelas. Jangan lupa untuk mengabadikan momen-momen spesial anak seperti ulang tahunnya. Kumpulkan video-video pendek dan gabung semua, lalu berikan anak hadiah yang istimewah saat mereka dewasa.

Tidak membacakan anak buku cerita sebelum tidur

Selain memberikan anak ketenangan emosi, kebiasaan ini dapat memberikan kenangan indah untuk anak anda. Saat anak dewasa, mereka pun akan dengan sendirinya terbiasa untuk mmbaca buku sebelum tidur. Kebanyakan orang tua sibuk dan sudah kelelahan dari aktivitas seharian dan merasa tidak sempat. Sesibuk apapun anda, luangkan setidaknya 5 menit setiap hari untuk membacakan buku cerita untuk anak-anak anda.

Terlalu terikat dengan pekerjaan rumah tangga

Tentu saja rumah yang rapi dan bersih memang lebih baik, tetapi penyebab nomor satu dari cekcok sumai istri adalah konflik mengenai pekerjaan rumah tangga. Selain mengasih anak, para ibu diwajibkan untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga juga. Ada baiknya anda berunding dengan pasangan dan membagi tugas dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, lalu lakukan tugas masing-masing dengan baik. begitu juga dengan anak-anak anda. Bahkan anak-anak usia 2-3 tahun sudah boleh anda libatkan dalam pekerjaan rumah, seperti merapikan mainan dan membereskan tempat tidurnya.

Tidak membiarkan anak bermain dengan bebas

Tentu saja bukannya tidak mengijinkan. Akan tetatpi tanpa kita sadari sudah mengeluarkan kata-kata jangan, tidak boleh, apalagi kalau main kotor dan membuat rumah berantakan. Ingatlah bahwa yang kotor bisa dibersihkan, yang berantakan bisa dirapikan. Tetapi masa kecil anak tidak bisa diputarbalikkan kembali. Oleh karena itu biarkan anak bermain dengan bebas.

Kurang mendampingi anak diacara-acara penting

Seiring tumbuh besarnya anak anda, banyak saat-saat penting dan saat yang sulit baginya. Sangat penting untuk mendapinginya dan memberi perhatian terutama pada saat tersebut. Apabila tidak, maka hati anak akan terluka lebih dalam. Sesibuk apapun anda luangkanlah waktu anda untuk mendampinginya diacara penting, seperti undangan dari sekolah, saat mereka manggung untuk hari raya, dan sebagainya.

Melewati Hari Raya Tanpa Keistimewaan

Pada level tertentu, anak-anak hidup didalam dunia dongeng. Karena itu perlu kegiatan-kegiatan spesial yang berarti pada saat hari aya seperti lebaran atau natal. Pada akhir tahun, lakukan refleksi bersama anak. Pada awal tahun buatlah resolusi tahun baru bersama-sama. Kebiasaan ini akan membantu tumbuh kembangnya dimasa depan.

Terlalu Protektif dan Posesif terhadap anak

Pada dasarnya, anak adalah sebuah jiwa yang independen dan mereka akan tumbuh besar dengan sendirinya. Apabila anda selalu melakukan semuanya untuk anak, maka meraka akan menjadi selalu tergantung pada anda dan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah secara mandiri menjadi menurun. Saat anda bertindak kelewat protektif, tanyalah kembali pada hati anda. “Apakah yang saya lakukan ini justru merusak kemandiriannya?”

Terlalu banyak menghabiskan waktu dirumah

Penting bagi anak untuk berlalri bebas diluar rumah. Anak akan belajar banyak bersama alam dan dunia luar. Tetapi kadang orang tua terlalu mengkhawatirkan banyak hal. Khawatri anak masuk angin, anak terjatuh atau bahkan sebetulnya anda yang malas keluar. Secara rutin bawalah anak-anak sesering mungkin untuk bermain keluar rumah seperti ke taman atau berkemah dan biarkan mereka dekat dengan alam.

0 Response to "Inilah Yang Disesali Oleh Orang Tua Ketika anaknya Sudah Dewasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel