Tips Pola Asuh Anak Bagi Ibu Yang Bekerja

Tips Pola Asuh Anak Bagi Ibu Yang Bekerja. Berikut ini adalah beberapa cara yang perlu dilakukan khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki anak akan tetapi sibuk dengan pekerjaan.

Yang hilang dari seorang ibu yang bekerja adalah

Attachment (Kelengketan). Bukan dari segi fisik melainkan dari jiwa ke jiwa. Dengan kurangnya Attachement ini, maka rangsangan ke otak juga berkurang. Saat discan, anak dengan yang attachment yang cukup akan lebih berwarna dibandingkan dengan yang kurang.

Nah bagaimana cara untuk mengatasinya ?

1. Attachment. Saat pulang, ambillah jarak antara pekerjaan dengan tanggung jawab sebagai ibu/ayah. Lepaskan semua beban pekerjaan ditempat kerja, entah itu tugas yang masih belum terselesaikan atau kemacetan dijalan yang membuat stres. Anda harus selalu ingat bahwa ketika diamanahi seorang anak, maka kita bertanggungjawab penuh kepada Allah SWT. Gunakan waktu untuk lebih banyak ngobrol, memeluk, membaca bahasa tubuh dan mendengarkan perasaannya. Ini bukan amsalah Quality time versus Quantity time. Tidak mungkin ada Quality time tanpa Quantity time
2. Waktu. Waktu terbagi dua yaitu real time dan moment. Moment anak mulai berjalan, mulai bicara. Ada kebutuhan anak yang tidak dapat dipenuhi oleh ibu disini.

Komunikasi. Saat anak beranjak dewasa, komunikasi biasanya lebih banyak menggunakan media HP. Tidak ada ekspresi yang bisa ditangkap.

Harus pandai membaca bahasa tubuh dan menebak perasaannya agar anak merasakan adanya penerimaan oleh karena itu 30 menit sebelum sampai dirumah maka anda harus fokus untuk tinggalkan semua pikiran tentang gadget.

Camkan dalam hati, anakku sudah menunggu dirumah, anakku yang merupakan titipan dari Allah, anakku bisa saja sewaktu-waktu diambil oleh pemiliknya, saya harus memenuhi atau membayar waktu kala tidak berada disampingnya.

Apabila tubuh terlalu lelah sedangkan anak terlalu cranky, beri batasan pada anak, “Maaf ya, Nak. Ibu/Ayah Capek, kalau kamu begitu terus, ibu/ayah bisa marah, sebentar ya. Lalu usahakan untuk Cooling down diri sendiri, bisa dengan shalat, mandi, atau hal lainnya. Pikirkan lagi dalam-dalam bahwa hutang waktu pada anak harus dibayar.

Apabila Amat terpaksa menggunakan baby sitter, maka camkan dalam hati bahwa dia hanyalah asisten. Anda juga harus telusuri riwayat baby sitter dengan baik. bagaimana latar belakang keluargannya ? pola asuh ayah dan ibunya? Karena secara langsung akan memengaruhi caranya merawat anak kita. Jangan lupa pula untuk cek Hpnya untuk mengetahui adanya pornografi apa tidak. Hal itu adalah poin yang kerap terlewatkan pada kebanyakan keluarga saat ini.

Anda harus menyadari hal-hal yang hilang tersebut sebab otak akan bekerja sesuai dengan kebiasaan terbentuk. Pada ibu yang bekerja, dalam otaknya mau tidak mau porsi pikirannya akan lebih didominasi oleh masalah pekerjaan. Akhirnya porsi anak juga akan jadi berkurang secara otomatis. Switching harus didorong oleh kesadaran yang besar, dukungan keluarga, dan upaya dari orang yang bersangkutan.

Sumber

Rumah Pintar

Share this post