Inilah Faktor Kenapa Lulusan SMP Lebih Sukses Dari Lulusan S1 Dan S2
Inilah Faktor Kenapa Lulusan SMP Lebih Sukses Dari Lulusan S1 Dan S2. Berikut ini Kuliah WA dari pak Iwan Novarian. Pada Kenyataannya kita dapat melihat anak muda lulusan S1 bahkan S2 yang masih menganggur. Dan bahkan ada juga yang telah bekerja namun dengan penghasilan pas-pasan. Masih tanggal muda namun gaji telah habis.
Ketika orang-orang yang hanya lulusan SMP bisa begitu sukses, sementara ribuan sarjana S1 dan bahkan S2 mengeluhkan tentang penghasilannya yang katanya tidak mencukupi. Inilah alasan dari permasalahan tersebut yang dikutip dari: The Power of Kepepet , The Darkness of Gengsi dan The Magic of Street Smart.
The Power of Kepepet.
Faktor Kepepet lah yang mungkin membuat orang-orang lulusan SMP itu bisa sangat sukses. Justru karena kepepet, mereka sukses. Justru karena kepepet, mereka dipaksa melakukan something yang membuat mereka bisa melenting. Coba bayangkan ijasah mereka hanyalah lulusan SMP. Perkerjaan bagus apa yang bisa diharapkan Tak ada pilihan lain : jika mereka ingin mengubah nasib lebih makmur, pilihannya adalah melakukannya dengan jalan merintis usaha sendiri. Mereka dipepet oleh keadaan : mau hidup miskin selamanya (karena sulit dapat kerja dengan hanya mengandalkan ijasah SMP) atau nekad membangun usaha sendiri yang berpotensi sukses besar.
Sedangkan Orang dengan ijasah S1 dan S2 mungkin tidak mempunyai faktor kepepet seperti itu : ah, santai saja toh nanti saya pasti dapat pekerjaan. Dan begitu sudah dapat pekerjaan (meski dengan gaji seadanya), tetap tidak ada “faktor yang mepet” dirinya : ah meski gaji segini kan saya bisa tetap hidup oke.
Pelan-pelan, perasaan semacam itu membuatnya masuk ZONA NYAMAN (COMFORT ZONE). Dan persis disitu, faktor kepepet menjadi mati. Itulah sebabnya tidak banyak PNS yang berani Resign untuk mengambil keputusan besar meraih kesuksesan YANG LEBIH BESAR. Karena COMFORT ZONE telah merasuk kedalam jiwa dan sanubarinya yang paling dalam. Jadi PNS saja sudah alhamdulillah. Hidup itu pilihan. Itulah bahasa penolakan yang sering kita dengar.
Padahal seperti yang kita lihat, faktor kepepet justru yang bisa memaksa orang bahkan lulusan SMP sekalipun untuk melakukan something extraordinary. Kepepet karena tidak banyak pilihan mungkin bukan kutukan. Ia justru berkah terselubung yang bisa membuat orang menapak jalan kesuksesan.
The Darkness of Gengsi.
Faktor Gengsi Yang Tidak Dimilki Oleh Orang-orang lulusan SMP. Apa Yang Harus dipamerkan kalau hanya lulusan SMP. Namun justru karena itu mereka tidak merasa rikuh untuk memulai usaha dari bawah sebawah-bawahnya : mulai dari pemulung misalnya, sebelum pelan-pelan merangkak menjadi juragan barang bekas.
Dan kisah orang sukses lulusan SMP banyak bermula dari jalur marginal seperti itu : mulai dari jualan gerobak bakso keliling di jalanan yang berdebu hingga punya 70 cabang. Mulai dari kuli keceh sablon hingga punya pabrik kaos sendiri.
Lulusan S2 dan S2 mungkin tidak punya keberanian seperti itu. Kata-Kata ini lah yang sering diucapkan “saya kan lulusan S2, masak suruh dorong gerobak soto lamongan. dan, masak saya harus keliling kepasar-pasar jualan kaos, kan saya sudah sekolah S1 susah susah,bayarnya mahal lagi. Apa kata dunia.
Dan persis mentalitas gengsi seperti itu yang barangkali membuat banyak lulusan S1 dan S2 menjadi yah, gitu-gitu deh nasib hidupnya. Orang lulusan SMP tidak punya mentalitas gengsi seperti itu. Mereka mau berkeringat di jalanan yang panas dan berdebu, demi merintis impiannya menjadi juragan yang makmur dan kaya.
The Magic of Street Smart.
Orang-orang lulusan SMP yang tak punya kemewahan berupa ijasah perguruan tinggi itu, mungkin dipaksa belajar dari kerasnya kehidupan di jalanan. Dari kerja keras mereka di jalanan yang panas dan berdebu dan penuh lika liku. Dan dari kerja keras di jalanan yang berdebu itu mungkin anak lulusan SMP tadi justru bisa mengenal “ilmu street smart” – KECERDASAN JALANAN yang tak akan pernah bisa diperoleh oleh para lulusan S1 dan bahkan S2 dari ruang kuliah yang acap “berjarak dengan realitas”.
Street smart yang mereka dapatkan dari jalanan itu pelan pelan kemudian bisa membuat mereka benar-benar lebih cerdas dibanding lulusan S1 dan bahkan S1; meski Cuma lulusan SMP. Anak lulusan SMP yang langsung berjualan gerobak soto Lamongan mungkin bisa lebih cerdas tentang “ilmu pemasaran dan manajemen pelayanan pelanggan” dibanding anak-anak lulusan S1 yang sok belajar teori tentang customer service atau branding strategy.
Street smart barangkali yang ikut menjelmakan orang orang lulusan SMP untuk merajut jalan hidup sukses yang penuh kemakmuran.
0 Response to "Inilah Faktor Kenapa Lulusan SMP Lebih Sukses Dari Lulusan S1 Dan S2"
Post a Comment