Sejarah Singkat Terbentuknya OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)
Sejarah Singkat Terbentuknya OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Organisasi ini semula bernama Organisasi Konferensi Islam ini yang terbentuk berdasarkan keputusan pertemuan tingkat tinggi yang diadakan di Rabat, Maroko, pada tanggal 25 September 1967 sebagai hasil munculnya aksi yang terjadi di Mesjid Al-Aqsa –Jerussalem. OKI merupakan satu-satunya organisasi antar pemerintah yang mewakili umat Islam dunia. Organisasi ini beranggotakan 57 negara termasuk Indonesia, yang mencakup tiga kawasan yaitu Asia, Arab dan Afrika.
Untuk menjawab berbagai tantangan yang mengemuka baik dalam bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya, struktur dan kinerja organisasi OKI dinilai belum efisien dan efektif. Selain itu, OKI dipandang sebagai organisasi internasional yang lebih banyak menekankan pada masalah politik, terutama masalah Palestina. Kenyataan lemahnya koordinasi dan daya tawar (leverage) negara-negara Muslim dalam berbagai isu global, termasuk penanganan konflik yang sebagian besar justru berada di negara-negara anggota OKI sendiri melatarbelakangi pembahasan isu restrukturisasi di OKI. Selain itu, OKI dipandang hanya menjadi organisasi yang menyuarakan kepentingan sekelompok negara.
Pada KTT ke 10 OKI di Putrajaya, Malaysia, 11-17 Oktober 2003, OKI sepakat untuk membentuk OKI yang siap dalam menjawab tantangan abad ke-21, terutama untuk aspek-aspek perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan dan sumber daya manusia. Menindaklanjuti KTT tersebut pada KTT Luar Biasa OKI ke-3 yang diadakan di Mekkah, Arab Saudi, tanggal 7 –8 Desember 2005 telah disepakati Macca Declaration dan OIC Ten Year Program of Actions (TYPOA) yang meliputi restrukturisasi dan reformasi OKI, termasuk perumusan Piagam OKI baru.
Pada KTT ke-11 OKI di Senegal pada tanggal 13-14 Maret 2008 dengan tema “The Islamic Ummah in the 21st Century” telah dihasilkan Piagam Baru OKI dengan harapan dapat diperolehsuatu kesepakatan politikdalam menghasilkan suatu organisasi internasional yang dapat mewadahi kepentingan umat Islam dan dapat memperjuangkannya di tengah tantangan globalisasi.
TYPOA merupakan awal perubahan OKI yang tidak hanya menfokuskan pada masalah politik tetapi juga ekonomi perdagangan. Program Aksi 10 tahun OKI mencakup isu-isu politik dan intelektual, ekonomi, ilmu pengetahuan, isu-isu pembangunan, serta isu sosial yang mencakup fokus pada isu perempuan, yang diharapkan dapat menjawab kesenjangan kesejahteraan umat.
Pada KTT Luar Biasa ke-3 OKI di Mekah, Desember 2005, sebagai langkah mengimplementasikan TYPOA dan juga resolusi OKI mengenai “Muslim Women and their Role in the Development of Islamic Society” yang telah disahkan pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-32 OKI, diputuskan perlunya pertemuan tingkat Menteri Perempuan guna memberikan lebih banyak kesempatan kepada perempuan dalam berbagai aspek dalam kehidupan sosial dan guna merancang sebuah plan of action untuk meningkatkan peran wanita dalam pembangunan masyarakat muslim.
Sumber
http://kemlu.go.id/
0 Response to "Sejarah Singkat Terbentuknya OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)"
Post a Comment